tempat seach

Senin, 28 Maret 2011

Konflik Indonesia VS Malaysia

Konflik Indonesia VS Malaysia
Terdengar suatu yang biasa jika kita melihat kata dari judul diatas, entah karena ulah si Indonesia atau si Malaysia, namun sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, saya belum pernah merasakan suatu pemicu perang dingin yang dibuat oleh Indonesia, semua berasal dari Malaysia. Mulai dari perebutan ambalat, malaysia meng-klaim kesenian reog ponorogo sebagai kesenian asli malaysia, malaysia memasukkan tari pendet dalam iklan pariwisatanya, penganiayaan dan pembunuhan TKI, kasus manohara, dan pencurian sumber daya alam baik itu pulau maupun lautan merupakan penyebab konflik kedua negara ini. Penghadangan dinas kelautan yang baru kali ini terjadipun telah membuat panas hubungan kedua negara, ditambah lagi pelemparan tahi (kotoran manusia) ke gedung Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia.

Merupakan topik yang panas di forum-forum yakni perdebatan antara warga Indonesia dengan warga Malaysia, mereka saling ejek mengejek menjunjung tinggi negaranya masing-masing. Beberapa ejekan yang sangat menyayat hari adalah ditemukannya blog asal Malaysia yang menghina secara dalam warga Indonesia. Blog ini saya temukan di blognya mas Bunglon yang beralamatkan di :
Saya harap seluruh blogger maupun warga Indonesia khususnya untuk mengunjungi dan membaca seluruh tulisan yang ada dalam blog tersebut. Saya pribadi sama sekali tidak terima dengan semua kata-kata yang ada didalamnya. Dalam chatting dengan warga Malaysia, teman saya pernah diejek bahwasanya “Indonesia adalah warga buruh dan akan menjadi buruh untuk selama-lamanya”
Para warga di Kalimantan utara merasa bahwa mereka dianak tirikan dan tidak diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kebanyakan mereka menyekolahkan anaknya dan berbelanja kebutuhan sehari-hari di negara tetangga. Mereka berjanji tidak akan pernah ikut pemilu untuk selama-lamanya karena siapapun pemimpin yang mereka pilih tidak pernah peduli akan kemakmuran rakyat di daerah tersebut. Siapa yang salah kali ini?
Saya tidak ingin memperpanas suatu keadaan yang sudah panas karena saya bukanlah orang yang bijak. Saya hanya ingin mengajak kedua belah pihak untuk berpikir. Kita ini manusia diciptakan lengkap dengan akal dan pikiran, bisakah kita menghargai Negara lain, kita sama-sama hidup di dunia ini dan kita bukanlah zat yang terkuat di dunia ini. Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan perang dan perang, adu senjata, bunuh membunuh, menyiksa satu sama lain ataupun salah satu pihak masih banyak cara yang mulia yang dapat kita gunakan. Gunakanlah Otakmu!
Sesuatu yang patut dipertimbangkan bagi kedua belah pihak adalah :
1. Setiap perselisihan antar negara hendaknya diupayakan dengan jalan negosiasi.
2. Bila negosiasi bilateral menjadi buntu, maka perlu dilibatkan pihak ketiga, apakah itu PBB, negara perantara, dsb.
3. Perlunya kekuatan militer yang signifikan agar menjadi daya penggetar bagi negara tetangga maupun negara manapun untuk tidak memulai konflik dengan negara kita.

Tidak ada komentar: