tempat seach

Selasa, 12 April 2011

LATDAS SAR ANGKATAN LI & LII DIBUKA

LATDAS SAR ANGKATAN LI & LII DIBUKA

JAKARTA --- Sebanyak 68 orang pegawai Badan SAR Nasional mulai hari ini (11/4) sampai 2 Mei 2011 mengikuti Pelatihan Dasar SAR. Kegiatan yang diikuti dua angkatan, masing-masing Angkatan LI (kelas A) dan Angkatan LII (kelas B) dilaksanakan di area Sigap Training Center, Cileungsi, Kabupaten Bogor, serta dibuka oleh Direktur Diklat dan Pemasyarakatan SAR, Brigjen TNI Sumartono. Beberapa pejabat eselon II, III dan IV menghadiri acara pembukaan yang dilaksanakan di halaman tengah balai diklat ini.

Dalam amanat yang diulang saat memberikan pengarahan kepada peserta, Direktur Diklat menegaskan beberapa hal. Pertama,sebagai pegawai Badan SAR Nasional peserta tidak hanya wajib melaksanakan tugas pokok dan fungsi di unit kerja masing-masing, tetapi yang lebih utama adalah menyadari dirinya sebagai insan SAR. Jadi, wajib bagi pegawai Basarnas memahami dan menguasai ilmu dan pengetahuan teknis tentang SAR.''Jadi saya heran dan merasa aneh ketika ada pegawai Basarnas yang menolak diikutkan Latdas SAR,'' tandas Direktur.
Kedua, organisasi Basarnas sangat besar dan ke depan akan lebih besar lagi, dimana terdiri dari Kantor-Kantor SAR yang menyebar di seluruh Indonesia. Para peserta perlu memahami bahwa sebagai insan Basarnas suatu saat tidak hanya berhenti karirnya sebatas menjadi rescuer. Lebih dari itu, terutama peserta dengan latar belakang pendidikan sarjana, harus siap apabila regenerasi di masa mendatang memberikan kesempatan menduduki jabatan Kepala Kantor SAR. Untuk itu, pendidikan teknis SAR tidak hanya berhenti di Latdas SAR saja, tetapi juga harus melewati jenjang pendidikan lanjutan dan spesialis, terutama penguasaan materi SAR Planning dan SAR Mission Coordinator/ SMC.

Ketiga, wajib berbangga diri bagi pegawai Basarnas saat mengenakan uniform (seragam), berupa pakaian dinas harian (PDH) dan pakaian dinas lapangan (PDL) dimana terdapat lambang dan logo Basarnas. Namun, kebanggaan diri tersebut harus diimbangi oleh kemampuan SAR yang diperoleh antara lain melalui Latdas SAR ini. Sangat memalukan dan memprihatinkan ketika insan Basarnas yang mengenakan uniform berlogo Basarnas namun menolak, berkilah, menghindar, atau tidak mampu menangani musibah/ bencana di hadapannya.


Keempat, Latdas SAR akan dilaksanakan dengan pola pelatihan mirip-mirip militer, dimana ada aktivitas kesemaptaan di hampir semua kegiatan. Kedisiplinan dan ketatnya aturan ditegakkan untuk membentuk pribadi yang tangguh. Oleh karena itu, Direktur Diklat menekankan kepada peserta, panitia, dan instruktur untuk tidak ada perlakukan istimewa kepada pihak tertentu.

''Perlakukan semua peserta sama, tidak perlu lihat latar belakang masing-masing. Hal itu tidak berlaku di kelas ini. Lihat diri Anda sendiri, jangan liat orang lain yang bisa kalian jadikan tempat bergantung. Itu bukan sifat dan sikap dewasa dan mandiri,'' tegas mantan Direktur Komunikasi itu.

Terakhir, Brigjen Sumartono mengingatkan kepada peserta untuk tidak ragu-ragu, takut atau bahkan overacting terutama saat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berisiko. Semua harus dilaksanakan dengan perencanaan yang tepat dengan tetap mempertimbangkan keselamatan diri sebelum melaksanakan kegiatan itu.
Dalam pada itu, kegiatan Latdas SAR Angkatan LI dan LII ini dibimbing oleh 18 instruktur dari tim pelatih internal Basarnas yang kompeten di masing-masing bidang. Materi yang diberikan antara lain pengetahuan organisasi SAR, organisasi Basarnas, sistem Operasi SAR, dan pengetahuan teknis SAR lain. Pelaksanaan kegiatan kelas seluruhnya dilaksanakan di Sigap Training Center, milik PT Sigap Astera International. Materi tebing mengambil tempat di perbukitan Kelapa Nunggal, materi SAR darat di Gunung Salak, serta materi SAR Air di pantai Marina Ancol.(ams)

Tidak ada komentar: